Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kemacetan di Kota Medan Momok yang tak Kunjung Usai

Bongkar sana sini! Itulah yang dirasakan pengguna jalan mayoritas warga kota Medan belakangan ini. Ibarat mainan yang dibongkar dan tak kunjung selesai dipasang, warga seakan diuji kesabaran untuk menahan tekanan yang tidak tau kapan usai itu. Di hampir setiap letak titik strategis kota Medan yang dijadikan pusat bisnis pun terkesan menjadi terbengkalai akibat lamanya perbaikan infrastruktur jalan tersebut. Terkesan seakan menghabiskan anggaran demi kejar target, ini serius?


Seandainya mobil terbang Elon Musk yang sudah mulai dijual di pasar bebas itu bisa menjadi solusi kemacetan, mobil yang dibandrol seharga Rp. 3 Miliar itu pun menjadi perdebatan sendiri di kalangan pecinta otomotif. Tapi siapa juga yang sanggup merogoh kocek dalam-dalam untuk memenuhi kebutuhan itu? Ah, lupakan saja itu. Balik lagi ke kota Medan yang tercinta ini.

Perasaan kesal, jengkel dan Frustasi menyelimuti warga kota Medan. Sudah biasa dimana-mana kemacetan ini menjadi pemandangan yang seakan tak pernah kunjung selesai. Sibelancar melalui artikel ini bermaksud menyuarakan isi hati semua warga kota Medan. Walau terkesan aura negatif yang muncul karena kerugian waktu dan borosnya bahan bakar. Ujungnya membawa kita ke polusi udara yang berdampak buruk terhadap kesehatan. Belum lagi bicara soal kenyamanan dan keamanan pengguna jalan.

Belum cukup sampai disitu, isu Covid Baru yang mulai mewabah itupun semakin merebak. Kini Warga Medan pun dipaksa untuk menguras otak supaya bisa tetap produktif. Dari sisi lain, warga harus tetap kuat dan tegar supaya bisa terus bertahan.

Kemacetan sudah menjadi isu yang semakin serius dan berkepanjangan. Volume kendaraan yang semakin bertambah tidak diimbangi dengan fasilitas jalan yang mendukung. Boro-boro memperluas jalan raya, malahan beberapa titik kota Medan malah disulap menjadi jalanan yang kacau balau. Penuh dengan proyek yang tak berujung. Ok, cukup untuk menuangkan keluh kesahnya. Sekarang kita mencoba menganalisa apa sebenarnya penyebab dan kira-kira gimana solusi untuk semua ini?

Berikut Faktor penyebab Kemacetan di Kota Medan:

1. Pertambahan Jumlah Kendaraan

Bicaa Soal Angka, melalui sumber Data Dinas Perhubungan Kota Medan: Jumlah unit kendaraan di tahun 2023 mencapai 2,5 juta unit. Gimana rasanya kira-kira? Kebayang gak? Cerita kalau di weekdays saja pun kita sudah mulai berdesakan. Dan maksud hati ingin bersantai-ria di akhir pekan, tapi penuh dengan siksa batin di hati melihat kondisi Kota Medan yang macet begini. 

2. Kurangnya fasilitas infrastruktur penambah jalan

Kalau bicara soal poin yang satu ini, saya berikan kesempatan kepada seluruh pembaca untuk berbagi cerita dan pengalamannya. Mulai dari ruas jalan yang sempit dan kecil, jalanan berlobang, apalagi? Ayo lah, kota Medan ini merupakan top 3 kota terbesar di Indonesia kan yah?

3. Aktifitas Masyarakat yang semakin Tinggi

Yah, sebagai salah satu kota yang paling produktif dan aktif di roda perekonomian daerah. Kota Medan menjadi salah satu kota metropolitan yang memiliki tingkat mobilitas tinggi pula. Mulai dari warga yang sibuk di jam kantor, office rush hour, jam anak sekolah, jam malam minggu, sampai jam waktu berbelanja. Pemandangan berdesak-ria pun mulai tampak di persimpangan kota hingga di beberapa pusat berbelanja, apalagi di jam anak mulai masuk dan pulang sekolah.

4. Perilaku pengguna Jalan itu sendiri

Di poin ini juga menjadi bagian dari cerita tersendiri warga Medan. Penulis tidak bermaksud memojokkan siapapun, akan tetapi semua bisnis lancar yang terciptakan itu murni berpengaruh dari pengguna jalan itu sendiri. Jalanan Lancar, warga cari makan pun Lancar. Kedisiplinan pengguna jalan sangat teruji, mulai dari motor, angkot, mobil yang semakin hari semakin banyak. Belum lagi bicara soal kendaraan yang asal parkir, berhenti di jalan sesuka hati mereka. Cobalah untuk mengerti, itulah ungkapan dari salah satu judul lagu Ariel Noah/ Peterpan yang cocok untuk menggambarkan kondisi ini.

5. Faktor Eksternal di luar dugaan dan kendali

Kendala seperti kecelakaan lalu lintas, proyek pembangunan jalan yang hampir tiap tahun selalu di titik itu-itu saja. Jalanan yang sudah bagus pun masih dikerjain, ngapain juga? Begitu ungkapan yang biasa kita dengar dari warga. Padahal masih banyak jalanan di Medan yang perlu diperbaiki. Termasuk juga pawai para preman jalanan yang identik dengan huru hara penguasa jalanan seakan membuat mereka lupa akan pengguna jalan lainnya. 

Solusi Kemacetan di Kota Medan


Solusi bukannya tidak ada, namun dari dulu hingga sekarang memang sudah sama penyakitnya. Lain yang dibahas, lain pula yang dikerjakan. Jelas peran pemerintah dan masyarakat awam menjadi penentu untuk menyelesaikan problem yang sudah mendarah-daging ini. Apa saja kira-kira yang bisa kita garis bawahi untuk solusi bersama? Simak poin penting berikut ini

1. Penambahan infrastruktur jalan

Peningkatan kapasitas jalan tentunya sangat diyakini bisa menjadi solusi jangka panjang untuk mengatasi kemacetan di kota Medan. Pelebaran jalan, bangun fly-over dan by pass, apalagi kalau ada penambahan jalan baru. Jadi bukan malah mempersempit jalanan yang sudah kecil malah semakin diperkecil lagi ya? Kita berharap sistem "habiskan anggaran" tidak lagi menjadi tren beberapa pihak yang mencari kesempatan dalam kesempitan.

2. Peningkatan Transportasi Umum

Contoh angkutan terfavorit & paling hits di Medan, Trans Metro Deli, bus kapasitas lumayan besar yang cukup membantu peran pemerintah dalam menyediakan fasilitas yang mendukung ke arah pengurangan kemacetan. Dengan penambahan armada dan frekuensi perjalanan rute tentunya memberikan benefit tertentu kepada warga. Jika transportasi umum yang disediakan sudah cukup memadai, warga juga diharapkan bisa lebih memilih menggunakan trasnportasi umum dibandingkan pribadi.

3. Peningkatan Kesadaran Warga

Apa yang dilakukan oleh pihak pemerintahan terhadap kota Medan, intinya semua itu demi kepentingan umum dan bukan hanya sekedar "bekerja" saja. Warga bukanlah tidak tau cara berprilaku yang baik di jalan, namun kondisi jalan juga sangat menentukan mood pengguna jalan. Tentunya jika ditambah lagi kesadaran warga dan disiplin tinggi, maka warga Medan jugalah yang menikmati efek dari perubahan tersebut. Hal ini menjadi tanggung jawab kita bersama tanpa memandang status sosial, ekonomi. Semua orang mengalaminya, dan semua orang tentu berharap untuk bisa keluar dari permasalahan yang rumit ini. 

Mari kita mulai berempati dan bersimpati dalam mewujudkan solidaritas kita. Semua orang memiliki hak dan kewajiban yang sama rata dalam beraktifitas di jalan raya. Semua orang juga mengambil peran untuk membuang rasa ketakutan yang menjadi momok seram selama ini. Jalanan Lancar maka cari makan pun semakin Lancar. Yes, selalu ada cara menuju Semua Bisnis Lancar.

Posting Komentar untuk "Kemacetan di Kota Medan Momok yang tak Kunjung Usai"